
Kamu tahu kan, kalau Yogya itu memang terbuat dari rindu dan candu?
Tak percaya? Tanyakan pada mereka yang lama sekolah di Yogya. Pasti akan jawab: Iya. Menyusur Gua Jomblang, Pindul, atau deretan pantai. Juga menikmati kopi di waktu yang mendadak mati di Yogya. Tak perlu bergegas di sini. Menikmati waktu yang tiba-tiba membeku.
Mau berpindah tempat pun, tak perlu berjam-jam di kendaraan. Eh, aku kasih tahu. Bersepedalah ketika di Yogya. Dan kamu akan merasakan sensasinya. Lebih mudah bertegur sapa dan tak berjarak dengan penduduk sekitar. Bukan lagi turis dan masyarakat. Cobalah.
Long weekend lalu saya ke Yogya. Nyetir dari Jakarta – Yogya. Capek? Pasti. Tetapi pasti akan terbayar dengan berbagai kegiatan di Yogya. Kegiatan? Keluar rumah? Nyaris tidak. Saya pindahin ini itu, tanam pohon ini itu. ke tukang taman. Tebang beberapa pohon supaya tumbuh lebih bagus. Itu saja sudah menyenangkan buat saya. Rumah jadi lebih fresh.
Dan terhibur dengan panganan murah. Pisang yang manis. Salak yang masir. Seblak. Hahahhahha…… Pokoknya yang susah carinya di Jakarta